PERAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sama
seperti halnya manusia yang membutuhkan manusia lainnya dalam hubungan
bermasyarakat, suatu Negara juga membutuhkan Negara lain dalam hubungan
masyarakat internasional, terutama hubungan dagang.
Perdagangan
antar Negara disebut juga dengan perdagangan internasional, yaitu kegiatan
pertukaran (transaksi) barang dan jasa antara dua Negara atau lebih.
Perdagangan
internasional terjadi karena berbagai factor pendorong seperti, adanya perbedaan
sumber daya alam, adanya perbedaan biaya produksi, perbedaan selera, terbukanya
komunikasi dan informasi antar Negara, dan perbedaan sumber daya manusia. Yasin, Mohammad dan Sri, Ethicawati. 2007. Ekonomi. Jakarta: Ganeca Exact.
Dewasa
ini berbagai pembatasan perdagangan yang bersifat trade distortive dalam bentuk subsidi, hambatan tariff dan non
tariff serta proteksi regulasi masih banyak terjadi diberbagai Negara, termasuk
Negara-negara maju sekalipun. Upaya-upaya untuk mencapai tingkat liberalisasi
yang lebih tinggi bukannya tanpa persoalan, baik dalam tataran nasional maupun
dalam tataran internasional. Sensitivitas kebijakan perdagangan dan politik
telah semakin mempersulit proses liberalisasi pasar.
Bagi
Indonesia sendiri keikutsertaan Indonesia dalam berbagai forum kerja sama
perdagangan internasional diyakini dapat memberikan manfaat yang lebih baik
bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Walaupun demikian tantangan yang
ditimbulkan sebagai konsekuensi keikutsertaan Indonesia tersebut ternyata tidaklah
sedikit, baik tantangan ekonomi maupun tantangan politis dan social, yang
kesemuanya menjadikan produk-produk Indonesia kurang kompetitif di pasar
internasional. Upaya-upaya yang sistematis dan konsepsional untuk meningkatkan
daya saing ekonomi nasional perlu dilakukan agar Indonesia dapat memanfaatkan
liberalisasi perdagangan dunia dengan baik. Arifin,
Sjamsul., dkk. 2004. Kerja Sama Perdagangan Internasional. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Kebijakan
perdagangan internasional diperlukan untuk menanggulangi berbagai kerugian yang
mungkin terjadi. Setiap Negara tentu saja berkewajiban melindungi diri dari
berbagai kemungkinan yang dapat merugikan perekonomiannya. Dengan melindungi
produksi dalam negeri diharapkan Negara mendapat manfaat yang besar dari
aktivitas perdagangan internasional.
Berbagai
macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu Negara untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan perdagangan internasional, antara lain proteksi,
perdagangan bebas, dan politik dumping. Kurnia,
Drs. Anwar, dkk. 2007. IPS 3A. Bogor:
Ghalia Indonesia Printing.
Selain
terjadi kegiatan ekspor dan impor, perdagangan internasional akan memberikan
dampak positif bagi Negara yang bersangkutan. Suatu Negara akan banyak
memperoleh dampak positif apabila Negara tersebut mengadakan perdagangan
internasional. Supriatna, Nana, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah,
Sosiologi, Ekonomi). Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Menurut
Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
- · Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang emengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
- · Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu Negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
- · Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
- · Transfer teknologi modern Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Ada
beberapa kemungkinan peningkatan produktivitas melalui hubungan internasional
ini. Diantara ketiga sumber peningkatan produktivitas yaitu Economies of scale,
teknologi baru dan rangsangan persaingan. Salah satu mendapatkan penekanan dan perhatian
khusus dari Negara sedang berkembang yaitu teknologi baru. Masalah pemindahan
teknologi atau transfer of technologi dari Negara maju ke Negara sedang
berkembang merupakan topic yang paling banyak diperbincangkan baik dikalangan
keilmuan maupun perundingan internasional antara kelompok Negara sedang
berkembang denga kelompok Negara maju. Pemindahan teknologi dilihat sebagai
salah satu kunci dari keberhasilan pembangunan di Negara yang sedang
berkembang. Sampai berapa jauhkah Negara sedang berkembang dapat memperoleh
manfaat teknologi baru melalui perdagangan internasional, modal asing dan
bantuan luar negeri. Sukirno, Sadono. 2013. Peranan Perdagangan Internasional dalam
Produktifitas dan Perekonomian. http://download.portalgaruda.org/. 17 Juni
2016. Pukul 23.02 WIB.
Daftar
Pustaka :
Ø Arifin,
Sjamsul., dkk. 2004. Kerja Sama Perdagangan Internasional. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Ø Kurnia,
Drs. Anwar, dkk. 2007. IPS 3A. Bogor:
Ghalia Indonesia Printing.
Ø Supriatna,
Nana, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial
(Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Ø Yasin,
Mohammad dan Sri, Ethicawati. 2007. Ekonomi.
Jakarta: Ganeca Exact.
Ø Sukirno,
Sadono. 2013. Peranan Perdagangan Internasional
dalam Produktifitas dan Perekonomian. http://download.portalgaruda.org/.
17 Juni 2016. Pukul 23.02 WIB.