Selasa, 05 Januari 2016

PENGANTAR BISNIS IV.1 MANAJEMEN KANTOR DAN INFORMASI


PENGANTAR BISNIS IV. 1

MANAJEMEN KANTOR DAN INFORMASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi, Informasi memungkinkan organisasi dapat terus mengantispasi segala kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang sedemikian cepat dan kompleks. Oleh karena itu, informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dari birokrasi.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer based information system). Harapan yang igin diperoleh disini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efisien. Teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan system informasi suatu organisasi yang tangguh dan bermaksud untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja individual anggota organisasi dan institusi. upaya dalam mengembangkan orientasi dan tradisi pelayanan kepada warga, Kantor Badan pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan dan Desa mengunakan system informasi manajemen yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Pelaksanaan manajemen perkantoran perlu direncanakan, diatur, disusun, dikendalikan dan disempurnakan serta harus dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkualitas serta suatu system yang dapat membantu kelancaran pekerjaan kantor dengan diterapkannya sistem informasi manajemen khususnya teknologi komputer. Penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh pada segi otomatisasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang selanjutnya merupakan dasar pengambilan keputusan.Untuk itu pengolahan system informasi manajemen dengan menggunakan teknologi komputerisasi yang terprogram dengan baik sangat diperlukan. Sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk organisasi juga memberi keuntungan dan pengolahan untuk fungsi-fungsi manajemen terhadap kinerja pegawai. Kinerja (performance) yang didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil merupakan kombinasi dari kemampuan , usaha dan kesempatan yang dapat dihasilkan pada fungsi pekerjaan tertentu, atau kegiatan yang dikerjakan selama periode waktu tertentu.
Dengan adanya sistem informasi manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan bukan menambah kerumitan atau kesulitan baru khususnya bagi penyelenggaraan pemerintah dan umumnya bagi masyarakat.Semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat meningkatkan pada kualitas kerja yang tinggi, pegawai yang meliputi aktivitas intern pemerintah dalam suatu lembaga maupun antar lembaga pemerintahan serta aktivitas pemberian layanan pemerintah untuk masyarakat.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam masalah ini :
1.      Apa definisi dari tata kerja?
2.      Apa yang dimaksud dengan prosedur kerja?
3.      Apa yang dimaksud dengan pedoman kerja?
4.      Bagaimana cara menyusun buku pedoman kerja?
5.      Apa manfaat dari ditetapkannya tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja?

1.3  TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill, dan
2.      Menginformasikan kepada pembaca dan masyarakat pada umumnya tentang manajemen kantor dan informasi termasuk definisi dari tata kerja, prosedur kerja, dan pedoman kerja, serta manfaatnya.


BAB II
LANDASAN TEORI



2.1 DEFINISI TATA KERJA
Tata kerja adalah cara-cara melaksanakan kerja yang seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan lain-lain yang tersedia guna atau untuk bisa mencapai keberhasilan atau tingkat efisien yang maksimal. Atau pembentukan sebuah strutur kerja yang disusun dengan membentuk badan utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau anggota kelompok.

2.2 PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang saling berkaitan atau diatur secara berurutan sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap secara jelas dan pasti yang harus dikerjakan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.
(Moekijat, 1997:53). Dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan :
1.      Metode-metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas-aktivitas yang akan datang.
2.      Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
3.      Pedoman untuk bertidak.
Menurut moekijat (1995:106), metode menunjukan cara pelaksanaan pekerjaan dari suatutugas yang terdiri atas satu atau lebih kegiatan yang bersifat tulis-menulis oleh seorang pegawai. Dengan demikian serangkaian metode yang disatukan akan membentuk suatu prosedur.
Prosedur kerja dalam setiap kantor hendaknya :
1.      Bersifat formal, artinya prosedur tersebut diakui oleh semua orang dalam organisasi,
2.      Tertulis, dan
3.      Prosedur hendaknya selalu terbaharui, artinya selalu up to date denga perkembangan organisasi yang aktif dan dinamis.

2.3 PEDOMAN KERJA
Pedoman kerja artinya sebuah panduan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang berisikan pelaksanaan dalam bekerja di perusahaan itu. Mulai dari jam masuk kerja, jam istirahat, hari libur, pemberian cuti, pemberian ijin, dan sebagainya. pedoman itu biasanya berisi edukasi, pengetahuan seputar pekerjaan, bisa juga alternatif penyelesaian masalah yang sering terjadi. pedoman bersifat fleksibel, tidak mengikat dan mengatur tetapi membimbing dengan kebebasan berinovasi.

2.4 PENYUSUNAN BUKU PEDOMAN KERJA
1.      Dinyatakan secara tertulis, disusun secara sistematis, dan dituangkan dlm bentuk pedoman kerja.
2.      Dikomunikasikan secara sistematis kepada semua pegawai yang bersangkutan.
3.      Disesuaikan dengan kebijaksanaan umum dan kebijaksanaan pimpinan yang berlaku.
4.      Dpt mendorong pelaksanaan keorganisasian secara efektif dan efisien serta menciptakan jaminan yang memadai bagi terpeliharanya sumber-sumber yang berada di bawah pengendalian organisasi.
5.      Dievaluasi secara periodik dan bila perlu direvisi utk disesuaikan dengan kebutuhan.
Apa saja yang perlu dimasukkan
Buku pedoman karyawan harus dengan jelas menyatakan kebijakan perusahaan. Bidang-bidang yang harus dicakup antara lain :
a)      jam kerja umum
b)      peraturan dan ketetapan perusahaan (tatakrama berpakaian; bagaimana orang berinteraksi dengan para nasabah; peraturan keselamatan dll.)
c)      bagaimana mendapatkan waktu berlibur
d)     semua hari besar/raya dan hari keperluan pribadi yang dibayar
e)      cuti sakit
f)       peninjauan terhadap gaji dan kinerja
g)      kebijakan waktu lembur/waktu kompensasi
h)      tunjangan kesehatan dan pengobatan
i)        rencana pensiun dan tunjangan tambahan lainnya
j)        kebijakan cuti bersalin
k)      peraturan atau ketetapan lainnya

Buku pedoman sebaiknya singkat dan jelas, dan yang terpenting, harus konsisten
Maksud buku pedoman karyawan Anda adalah untuk mengkomunikasikan segala kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan. Adalah penting sekali bahwa buku pedoman karyawan ditulis secara jelas dan tepat, agar tidak membingungkan. Buku ini perlu merinci seluruh kebijakan sumberdaya manusia perusahaan Anda secara khusus. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak perkara hukum terjadi karena perusahaan tidak memiliki kebijakan konsisten dan terdokumentasi, sehingga membuka peluang terhadap tuduhan diskriminasi (sungguh-sungguh atau tidak). Buku pedoman Anda perlu meralat ini.

Jelaskan hak Anda untuk memecat karyawan
Ada bagian dari buku pedoman Anda yang harus mencakup kenyataan bahwa bekerja di perusahaan Anda adalah “sesuka hati”. Ini berarti bahwa perusahaan Anda memiliki hak untuk memutus hubungan dengan karyawan kapan pun tanpa alasan, dan karyawan Anda memiliki hak untuk meninggalkan perusahaan kapan saja. Tujuan dari pernyataan "sesuka hati" adalah untuk mengesampingkan tuntutan karyawan bahwa Anda mungkin pernah mengumbar janji tentang jaminan pekerjaan. Sekali lagi, buku pedoman dapat melindungi Anda dari kemungkinan adanya tuntutan hukum.

Buku pedoman tidak perlu indah
Anda mungkin berpikir bahwa bentuk sebuah buku pedoman karyawan adalah besar, tebal, dan tercetak rapi. Kenyataannya, banyak usaha kecil yang dapat membuatnya dalam bentuk yang jauh lebih sederhana - bahkan dalam bentuk lembar fakta satu atau dua halaman yang dicetak dengan komputer. Yang terpenting bukanlah penampilan buku pedoman Anda. Yang lebih penting adalah apa saja yang termuat di dalamnya.

Tulislah sendiri buku pegangan, namun mintalah pengacara Anda melakukan kajian ulang
Anda dapat menghemat biaya hukum dengan menulis sendiri buku pedoman daripada menyerahkan segala sesuatu kepada pengacara Anda. Namun pastikan bahwa pengacara Anda sudah melakukan kajian ulang dan menghaluskan isinya dimana perlu. Penting bahwa seluruh kebijakan Anda sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah federal, negara bagian, dan lokal.

Pastikan para karyawan menandatangani tanda terima buku pedoman
Tidak cukup hanya menyerahkan buku pedoman kepada karyawan. Pada saat Anda memberikan buku pedoman atau lembar fakta kepada seorang karyawan baru, pastikan bahwa ia telah menandatangani tanda terima. Formulir ini harus menyatakan bahwa karyawan itu telah menerima buku pedoman dan memahami seluruh kebijakan perusahaan Anda. Berikan salinan tanda terima ini kepada karyawan tersebut, dan simpan satu lagi dalam berkas karyawan bersangkutan. Ini akan membantu melindungi Anda dari kemungkinan adanya tuntutan bahwa seorang dipecat karena melanggar peraturan yang tidak diketahuinya. Pengacara Anda dapat membantu membuat konsep untuk formulir ini.

2.5 MANFAAT  DITETAPKANNYA TATA KERJA, PROSEDUR KERJA, DAN BUKU PEDOMAN KERJA
Manfaat yang diperoleh dari prosedur kerja, tata kerja, dan sistem kerja, antara lain :
1.      Sbg suatu pola kerja yang merupakan penjabaran tujuan, sasaran, program kerja, fungsi dan kebijaksanaan ke dalam kegiatan pelaksanaan kerja yang jelas.
2.      Utk mengadakan standarisasi dan pengendalian kerja dg tepat.
3.      Utk digunakan sbg pedoman kerja, bagaimana pihak yg berkepentingan

Tujuan diterapkannya prosedur, tata, dan sistem kerja yang tepat, adalah :
1.      Mencegah terjadinya pemborosan tenaga, biaya,material, waktu, dan lainnya.
2.      Mencegah terjadinya kesimpangsiuran dan kemacetan proses penyelesaian pekerjaan.
3.      Menciptakan koordinasi, pembagian waktu, tugas dan tanggung jawab secara tepat .
4.      Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas.
5.      Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu.
6.      Keletihan dalam bekerja dapat diatasi.
7.      Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi.
8.      Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif.
9.      Dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya.
10.  Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja


BAB III
ANALISIS
Pelaksanaan manajemen perkantoran perlu direncanakan, diatur, disusun, dikendalikan dan disempurnakan serta harus dikelola oleh tenaga-tenaga yang berkualitas serta suatu system yang dapat membantu kelancaran pekerjaan kantor dengan diterapkannya sistem informasi manajemen khususnya teknologi komputer. Penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh pada segi otomatisasi dan kecepatan dalam pengolahan data yang selanjutnya merupakan dasar pengambilan keputusan.
manfaat  ditetapkannya tata kerja, prosedur kerja, dan buku pedoman kerja :
1.      Mempermudah para pegawai dalam menjalankan tugas.
2.      Tugas-tugas dapat dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu.
3.      Keletihan dalam bekerja dapat diatasi.
4.      Pekerjaan yang terbengkalai dapat diatasi.
5.      Tujuan pekerjaan dapat tercapai secara efektif.
6.      Dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya.
7.      Dapat dijadikan sebagai pedoman kerja


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar