PEREKONOMIAN INDONESIA
Pertumbuhan Perekonomian Indonesia di
Tahun 2016
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia bakal semakin membaik pada 2016 karena berbagai kebijakan
Bank Indonesia yang lebih akomodatif ketimbang dua tahun sebelumnya, kata
Kepala Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto.
"Kebijakan Bank Indonesia
lebih akomodatif dan ruang penyesuaian BI rate terbuka walau tetap menjaga
kehati-hatian di tengah tingginya ketidakpastian global dalam jangka
pendek," katanya dalam Diskusi "Potensi dan Tantangan Infrastruktur
untuk Pertumbuhan Ekonomi" di Jakarta, Jumat (15/1) malam.
Di samping itu, Aliran dana asing terus masuk ke Indonesia di
awal tahun 2016 ini. Tak heran, jika hal tersebut berdampak pada penguatan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono
mengatakan, masuknya aliran dana asing ke Indonesia tersebut terdorong oleh
faktor dari internal dan eksternal. Dari internal, dipengaruhi rilis data-data
ekonomi yang cenderung positif.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2015 mencapai 5
persen. Angka tersebut di atas level psikologis di mana pada kuartal
sebelumnya hanya berkisar 4,7 persen. "Menurut saya 5 persen itu
angka psikologis karena memberikan harapan ke pasar," kata dia di Jakarta,
Senin malam (15/2/2016).
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pun juga yakin kondisi
perekonomian dalam negeri dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(AS) pada tahun 2016 akan lebih baik jika
dibandingkan yang terjadi sepanjang tahun 2015.
Dalam Sharing on Excelent Economic Outlook 2016, Ketua Umum
Apindo, Haryadi Sukamdani memperkirakan rupiah akan menguat ke level Rp 13 ribu
per dolar AS. Level ini diyakini akan menjadi titik keseimbangan baru bagi
nilai tukar rupiah.
"Kalau balik ke level Rp 10.000 per dolar AS berat.
Mungkin balik ke Rp 13.000 per dolar AS, sangat mungkin, jadi titik
keseimbangan baru," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat
(18/12/2015).
Dia mengungkapkan, menguatnya rupiah hingga menjadi titik keseimbangan baru tersebut akan didorong beberapa hal, seperti digenjotnya belanja pemerintah pada tahun depan sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Dia mengungkapkan, menguatnya rupiah hingga menjadi titik keseimbangan baru tersebut akan didorong beberapa hal, seperti digenjotnya belanja pemerintah pada tahun depan sehingga diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
"Sekarang ada yang positif poinnya, pemerintah
mempercepat belanjanya. Government
spending juga dimajukan, jadi Januari bisa langsung jalan. Saya pikir
bagus. Jadi indikator positif," kata dia
Pemerintah
mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada 2016 sebesar 5,3 persen. Menteri
Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan asumsi tersebut sejalan dengan
perkiraan pertumbuhan sebesar 5,2-5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi dunia berada
pada kisaran 3,4 persen.
"Cina ada pada asumsi 6,3
persen. ASEAN, termasuk kita, sekitar 4,8 persen. Forecast (perhitungan)
institusi BI sebesar 5,2-5,6 persen. Sedangkan IMF 5,1 persen," kata
Bambang saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen,
Jakarta, Rabu, 17 Februari 2016.
Sehingga demikian,
dengan berbagai keterangan dan factor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi
Indonesia tersebut diharapkan dapat mewujudkan Negara Indonesia sebgai negaran
yang mempunyai perekonomian stabil, makmur dan tentunya menjadi Negara maju.
Referensi
1. Kiryanto,
Ryan. 2016. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik pada 2016, www.republika.co.id
, 19 Maret 2016, Pukul 19.30 WIB
2. Prasetiantono,
tony. 2016. Ini yang Bikin Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain, http://bisnis.liputan6.com
,19 Maret 2016, Pukul 20.12 WIB
3. Sukamdani, Haryadi. 2016. Pengusaha Optimis Ekonomi 2016 Jauh
Lebih Baik,
http://bisnis.liputan6.com
, 19 Maret 2016, Pukul 20.35 WIB
4. Brodjonegoro,
Bambang. 2016. Pertumbuhan EKonomi Dipatok 5,3 Persen, Ini Strateginya, https://bisnis.tempo.co
, 19 Maret 2016, Pukul 21.23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar